Minggu, 02 Oktober 2011

From Malang To Samawa!


Dua tahun sudah mahasiswa Sumbawa – Malang tidak memiliki organisasi daerah resmi sejak Forum Komunikasi Mahasiswa Sumbawa-Malang (FKMS-M) vakum pada 2009. Basai Ate Community sebagai komunitas mahasiswa Sumbawa – Malang mengagendakan kongres mahasiswa daerah pada 05 Juni 2011 untuk kembali melanjutkan perjuangan teman-teman sebelumnya.


Dengan mengangkat tema  “Merekonstruksai Paradigma Demi Mempertegas Identitas Mahasiswa Sumbawa Malang ” pada kongres yang berlangsung di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah(PDM) Kab.Malang ini diharapkan agar teman-teman dapat merubah pola fikir agar siap dalam menghadapi tantangan-tantangan organisasi kedepan.

Prof. DR Abdul Hakim sebagai sesepuh yang juga sekaligus sebagai pembuka berlangsungnya kongres mahasiswa Sumbawa-Malang  ini juga  memaparkan beberapa hal kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh tau samawa dalam stadium general yang disampaikannya. Pertama, orang sumbawa memiliki tingkat egoisme tinggi, dalam artian suka menyepelehkan hal-hal kecil dan tidak menghargai komitmen yang telah dibangun sebelumnya. Kedua, sifat-sifat roa rengelo masih kental dimiliki oleh tau samawa. Dengan harapan ketika sudah terbentuknya satu organisasi maka sifat-sifat ini bisa diminimalisir atau bahkan kalau bisa dihilangkan.

Terlepas dari itu, kongres yang dimulai pada pukul 13.00 WIB ini bisa dibilang gagal karena tidak sesuai harapan pihak penyelenggara yang mengharapkan acara kongres bisa selesai tepat waktu. Basai Ate Community sebagai pihak penyelenggara pantas kecewa karena kongres yang berlangsung cukup alot ini harus dipending hingga 2x 7,5 jam dan dilanjutkan keesokan harinya.

“Tidak ada hasil, saya kecewa. Harapan saya sebelumnya selain membentuk organisasi baru, kongres kali ini bisa menghasilkan satu regenerasi agar teman-teman bisa mengerti bagaimana mekanisme dan menjalankan suatu organisasi kedepan”. Kecewa Nasrullah ketua umum Basai Ate Cummunity.

 “ Ini tidak akan selesai begitu saja ”. Ucap pihak penyelenggara.

Tidak hadirnya banyak regenerasi mahasiswa Sumbawa-Malang pada kongres ini juga sempat membuat salah satu peserta keluar membeli materai untuk membuat satu perjanjian diatas kertas. Karena sebagaimana diketahui peserta sidang kongres banyak dihadiri mahasiswa-mahasiswa angkatan lawas, dalam artian bahwa para mahasiswa angkatan lawas ini tidak akan masuk dalam struktural organisasi kedepan.

Siapa yang akan bertanggung jawab kalau sidang ini ditunda sampai satu bulan setelah penerimaan mahasiswa baru angkatan 2011 ”. Tegas Nasrullah, ketika salah satu peserta sidang memberikan orderan baru dengan rasionalisasi sidang tidak dihadiri oleh regenerasi-regenerasi organisasi. “ Teman-teman semua harus bertanggung jawab kalau sidang ini harus ditunda satu bulan setelah penerimaan mahasiswa baru, saya ingat muka teman-teman semua. Saya akan membeli materai sekarang! ”. Ungkap Harianto menyampaikan justifikasi, Yang walaupun pada akhirnya bisa dicairkan kembali.

Terimakasih kepada teman-teman yang dengan hal ini mengartikan kepedulian teman-teman kepada organisasi yang kita cintai ini ” Ucap Harianto, salah satu peserta kongres setelah melihat keseriusan teman-teman peserta sidang kongres pertama Basai Ate Community yang kali ini dilangsungkan di Sanggar Seni Jalu Kampus III UMM.

Hingga akhirnya pada 11 Juni kemarin lahirlah Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Sumbawa-Malang (SPMS-M) sebagai organisasi baru mahasiswa Sumbawa-Malang dan sahabat Harianto terpilih menjadi nahkoda pertama masa periode 2011-2012.

            “ Terimakasih kepada teman-teman yang sudah mempercayai saya sebagai pemimpin perdana organisasi ini ”. Ujar Harianto.

Pada kesempatan yang sama, sahabat Nasrulahl menyampaikan bahwa organisasi ini sebagai tonggak awal bangunnya mahasiswa Sumbawa-Malang yang selama ini sudah tidak mendapat tempat dihati Pemerintah Daerah Sumbawa karena sekian lama telah dianggap “mati suri” .
Dari Malang untuk Sumbawa!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar