Senin, 21 November 2011

"Hati-Hati Ya.."

15 November 2011

Tanpa rencana, tanpa modal materil yang pas dan hanya bermodalkan semangat nasionalisme yang masih tersisa , malam ini kumulai menyusun rencana untuk mendukung Garuda Muda Indonesia di ajangSea Games XXVI cabang sepakbola di SUGBK.. Ya itu tujuan utamaku.

16 November 2011


Disini, didalam ruang tembus cahaya yang diberi nama Gayabaru Malang Selatan ini, duduk saling berhadapan, dengan berbagai latarbelakang manusia . abdian negara, mahasiswa, ibu rumah tangga dengan raut wajah yang menunjukkan lelah yang amat terangat sangat, kusam menempuh 905 KM.

17 November 2011

Alhamdulillah selamat sampai tujuan, (Alhamdulillah Ya Allah….)
Matahari ibukota sangat terik menyengat siang ini. Seorang brother sudah menunggu saat itu , membawaku ke kamar sewaannya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. melihat orang-orang disini, semuanya terlihat buru-buru, dikejar waktu atau mengejar waktu, entahlah.. Hati-hati…hati-hati…siaga, dompet..dompet. Ibukota kejam!! (Kata orang-orang sih..)


Menuju halte busway satu ke halte lainnya…hmm , sampailah kita di Palm Kost, Ya, itulah nama tempat yang akan kutempeti selama beberapa hari disini.

15:00 WIB

Kaos merah lengkap dengan atribut kebanggaan, berkenalan dengan teman-teman baru, mulailah kita menuju tempat penyelenggaraan Sea Games cabang sepakbola, Ya, Stadion Utama Gelora Bung Karno. Setiap orang yang kutemui disini, di halte – halte busway yang kusinggahi ini semuanya terlihat siap untuk memerah putihkan SUGBK. Selain karena ini merupakan pertandingan babak penyisihan terakhir bagi Merah Putih, factor lawan juga menjadi factor utama dan kuprediksi ini akan sangat-sangat ramai , seperti yang kita tahu, Indonesia dan Malaysia sejak lama terlibat perseteruan yang cukup panjang. Di dalam dan diluar lapangan.#AyoIndonesiaBisa.
18:00 WIB


Merah, dengungan terompet, dorong-dorongan, hmm… Anginpun serasa tak mampu meniupkan keperkasaannya. hingga setelah memasuki stadion semua kelelahan serasa terbayar. Sejauh mata memandang, sejauh itupun warna merah terlihat.


Inilah yang kunantikan, Indonesia Raya berkumandang dengan riuh di seluruh penjuru stadion oleh 80.000 lebih supporter Merah Putih yang sudah menanti sejak siang hari. Indonesia Raya kunyanyikan dengan merdu, walaupun tak semerdu penyanyi kondang Syahrini ketika membawakan lagu-lagunya..





















Strategi coach RD yang banyak menurunkan para pemain pelapis, dan..





Hingga pluit panjangpun ini tidak merubah layar megah SUGBK . Harimau Malaya menaaaang.. aaaargh....

Kecewa rasanya, tapi selama ini menjadi yang terbaik untuk Timnas U-23 Sea Games Indonesia yang sudah memastikan langkahnya di partai semifinal, selama Garuda masih didadaku, selama sang pusaka Merah Putih berkibar, selama itupun tak akan pernah lelah untuk bersorak. INDONESIA!

Tidak mememukan pedagang asongan yang membawa obat seperti di "Theater of Dream"Kanjuruhan ketika mendukung AIFC membuat kami harus menahan rasa itu…

Lelah, istirahat tidur nyenyak malam ini…

18 November 2011


Tak ingin menyia-nyiakan waktu selama disini, siang hari selepas sholat jum’at dimasjid kampus STT-PLNkami putuskan untuk berjalan-jalan sekedar mengitari ibikota Jakarta. Monas , ya itulah tujuan kami siang ini. Serasa ada yang kurang kala berkunjung ke ibukota tanpa berkunjung ke monument satu ini.




















19 November 2011


Stok pas-pasan, mau gak mau, pulaaaang..hmm


Stasiun Pasar Senen, antrian tiket panjang, digoda calo-calo. Tidak ada orang baik disini!! Katanya..Menunggu si penjaga loket yang mungkin masih terlelap dirumahnya, atau apalah…lammaa.. Menanti secarik kertas yang akan menjadi modal kembali ke habitat asli disana..

Siang itu, di ruang tembus cahaya, berkenalan dengan banci pengamen asal Kota Pahlawan. “Aku wes 17taon ra tau mole” (Saya sudah 17 tahun gak pulang), katanya… entah ini hanya menjadi sekedar profesi untuk mencari sesuap nasi atau apalah.. yang jelas terlalu banyak orang yang tidak beruntung di negeri ini.


Tapi satu yang kuingat, disesaknya tempat ini, dalam nyanyiannya, juga tidak ada orang baik disini, diruangan ini, hanya pak haji disamping depan dudukku ini yang menyimbolkan kebaikan dengan peci putihnya, sekalipun ada tetap waspada..waspadalah..waspadalah!! (kata Bang Napi..hehe). Ia (Si banci) masih sempat menasehatiku. “Hati-hati yaa..”

"Don’t jugde a book from he is cover", jangan melihat sesuatu hanya dari luarnya saja.


Itulah pelajaran berharga yang kudapatkan darinya.

Hingga..hmm..kembali kehabitat asli dan bermetamorfosis disini . MALANG!

Goodbye Ibukota, kelak kita akan berjumpa lagi…


Nice Moment




Tidak ada komentar:

Posting Komentar