Kamis, 15 Desember 2011

Pecah Bukan Berarti Hancur


Sudah bukan rahasia umum lagi kalau Arema terpecah jadi tiga kubu. Kubu M.Nur, kubu Rendra Kresna dan kubu Sam Ikul. Ibarat kota Malang, ada dua Arema kota Malang dan ada satu Arema di Kabupaten Malang . 

Terlepas dari itu semua ada cerita yang sangat miris dan jauh dari harapan satu jiwa. Disadari atau tidak, diakui atau tidak, Aremania memang sudah terpecah. Klimaksnya terjadi ketika Arema yang belaga di ISL memulai pertandingan home perdana. Tidak seperti biasanya, atau mungkin karena memang bukan hari libur hingga Stadion Kanjuruhan yang menjadi saksi bisu kejayaan Arema pada tahun 2009 terlihat lengang. Namun, sejatinya hari libur memang bukan menjadi patokan Aremania untuk memenuhi stadion, mendukung secara langsung pertandingan Arema. Tapi entah, itulah yang terjadi.


Begitu juga ketika Arema yang berlaga di IPL (Arema kubu M.Nur dan Sam Ikul) memulai laga home perdana di Stadion Gajayana Kota Malang. Saya tidak menyalahkan nawak-nawak Aremania yang hadir di Kanjuruhan atau di Gajayana, tapi sadarkah nawak-nawak sekalian, bahwa memang sudah tidak ada kekompakan lagi diantara Aremania, suasana ladub bareng, suasana kota Malang menjelang pertandingan itu jelas berbeda dengan hari-hari lainnya, tidak ada hari spesial lainnya ketika hari menjelang pertandingan Arema. Arema yang Satu.

Tetaplah berada pada itikad kita untuk menjadi supporter yang mendukung, suppoter yang menjadi pemain ke 12 untuk Arema, supporter yang menjadi bagian dari arema itu sendiri untuk Arema. Bahkan. Ada yang bilang, tanpa Aremania, Arema bukanlah apa-apa. Dukungan kepada Arema mana yang berlaga memang menjadi hak pribadi masing-masing. Ketika hendak mendukung arema IPL ataupun Arema ISL, tapi perlu di ingat nawak kalau semua berada dalam satu tataran tertinggi, berada dalam satu title, Aremania. Hingga terpecahpun, Aremania tetap Aremania. 

Satu aremAremania Satu.

Masalah memang bukan di warna seragam, karena warna kita biru. Masalah bukan di Aremania ayaran opo lawasan (baru atau lama), Aremania asli Malang opo luar Malang, masalah itu ada di Arema yang ada dua yang awalnya satu, sedangkan Arema itu identitas adanya didalam dada. Ada pertanyaan mendasar, kenapa Arema harus ada dua hingga tiga? Karena ada pihak yg tak ingin melihat Arema Berjaya, karena Arema mempunyai kekuatan besar jika tetap satu.

Lantas, siapa otak dibalik terpecahnya Arema? Sekiranya kita semua sudah bisa menjawab itu. Tapi jika ada pertanyaan siapa otak dibalik terpecahnya Aremania? Wallahuallam. Saya tidak ingin itu terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar